---

Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan tingkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pengendalian karhutla dengan menggelar bimbingan teknis perhitungan luas karhutla di Provinsi Riau beberapa waktu yang lalu (27 – 29/2/2024). Tujuan kegiatan ini khususnya untuk meningkatkan kapasitas staf dalam identifikasi dan perhitungan luas karhutla dari citra satelit yang didukung pendanaan BPDLH melalui Project REDD+ RBP GCF Output 2 tahun 2024.

Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Agus Rusly menyampaikan bahwa data areal luas karhutla sangat penting, sehingga diperlukan kesepahaman metode dalam perhitungan luas karhutla yang dilakukan pemernitah pusat ataupun juga dilaksanakan oleh pemerintah daerah. 

“Kegiatan ini juga sangat penting dalam rangka peningkatan kapasitas SDM dalkarhutla di tingkat daerah” ujar Agus. 

Lebih lanjut Agus menambahkan bahwa kegiatan ini mendukung pencapaian pengurangan deforestasi dan degradasi lahan melalui kegiatan penguatan kapasitas dalam pencegahan dan penanganan karhutla. Upaya ini juga menjadi bagian penting dari kegiatan utama peningkatan kapasitas dan kinerja pengendalian karhutla, dimana peningkatan kapasitas stakeholder salah satunya dapat dilakukan melalui bimbingan teknis yang dapat meningkatkan keterampilan, jejaring kerja dan kolaborasi para pihak.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri memberikan arahan bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 16 tahun 2023 tentang Walidata Informasi Geospasial Tematik, Kementerian LHK merupakan wali data spasial areal karhutla. Melalui Permen LHK Nomor 24 tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat PKHL ditunjuk sebagai produsen data spasial areal karhutla. 

“Selanjutnya, Direktorat PKHL sebagai produsen data areal karhutla, telah mengembangkan prosedur standar dan menyebarluaskan metode perhitungan luas karhutla tersebut agar stakeholder di pusat dan daerah memiliki kesepahaman dalam pelaksanaan perhitungan luas kebakaran ini. Direktorat PKHL dengan dukungan BPDLH berinisiatif untuk menyelenggarakan bimbingan teknis perhitungan luas karhutla bagi personil Balai PPI (UPT KLHK lainnya) dan stakeholder/instansi daerah lain agar dapat melaksanakan kegiatan perhitungan luas karhutla” lanjut Thomas.

Narasumber bimtek berasal dari BRIN, Direktorat IPSDH Ditjen PKTL dan Direktorat PKHL Ditjen PPI. Materi yang diberikan meliputi: Informasi Geospasial Tematik (IGT) Bidang Karhutla, Data Satelit Penginderaan Jauh & Aplikasinya untuk Pemetaan Bekas Karhutla, Penyediaan Data Penginderaan Jauh untuk Pemetaan Areal Bekas Karhutla, Pemetaan Areal Bekas Karhutla dengan Metode Interprestasi Manual dan Dijital, Prosedur dan Mekanisme Berbagi Data Penginderaan Jauh oleh BRIN, serta Praktek Identifikasi Areal Karhutla dari Citra Satelit. Sebagai bagian dari evaluasi, para peserta bimtek diberikan tugas studi kasus agar dapat langsung menerapkan pembelajaran yang didapatkan.

Bimtek diikuti oleh 21 peserta, yang berasal dari Polda Riau, Korem 031/Wira Bima, Pusat P3E Sumatera, BPBD Provinsi Riau, Dinas LHK Provinsi Riau, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Balai Besar KSDA Riau, Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera, Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Balai BPKHTL Wilayah XIX Riau dan Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.